Image bahwa 'jujur itu ajur' itu tidaklah benar.
Bahkan sikap jujur itu pasti berakibat 'mujur' (baik) dan 'ma'jur'
(mendapat pahala dari Allah subhanahu wata'ala). Diantara dampak yang
baik dari perbutan jujur adalah:
1. Sebab mendapat barakah dari Allah subhanahu wata'ala.
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda:
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا
وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا
مُحِقَ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
Penjual dan pembeli itu memiliki hak untuk meneruskan atau membatalkan
akad jual belinya selama keduanya belum berpisah. Jika keduanya jujur
menjelaskan keadaan barangnya maka akan diberkahi jual belinya dan jika
keduanya dusta maka akan dihapus keberkahan dalam jual belinya.
Ini adalah suatu gambaran dari Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam
tentang usaha dagang (bisnis) yang didasari dengan prinsip kejujuran.
Jujur dalam memberikan sifat barang, jujur dalam timbangan, atau jujur
dalam segala hal yang terkait dengan jual beli. Maka bisnis itu akan
diberkahi oleh Allah subhanahu wata'ala. Sebaliknya bila berlaku culas
(menipu) dalam bisnisnya maka akan menjauhkan dia dari barakah-Nya ?,
bahkan Allah subhanahu wata'ala akan mendatangkan siksaan baginya.
Seperti curang dalam timbangan maka Allah subhanahu wata'ala mengancam
dengan ancaman yang keras, sebagaimana firman- Nya (artinya):
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (yaitu curang dalam menakar dan menimbang). (Al Muthaffifin: 1)
2. Jujur sebagai sebab akan diperbaiki dan diterima amalan-amalan lainnya oleh Allah subhanahu wata'ala.
3. Jujur sebagai sebab datangnya maghfirah (ampunan) Allah subhanahu wata'ala.
Sebagaimana Allah subhanahu wata'ala berfirman (artinya):
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan
Katakanlah perkataan yang benar (jujur), niscaya Allah akan memperbaiki
amalan-amalanmu dan akan mengampuni dosa- dosamu,... (Al Ahzab: 70-71)
4. Mendapat pahala yang besar.
Allah subhanahu wata'ala berfirman (artinya):
(Sesungguhnya),... laki-laki dan perempuan yang benar (jujur),... maka
Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (Al
Ahzab: 35)
Diantara pahala yang besar yang Allah subhanahu wata'ala janjikan, yaitu
barangsiapa yang memohon derajat syahid disisi Allah subhanahu wata'ala
dengan jujur, niscaya Allah subhanahu wata'ala akan memenuhi
permohanannya, meskipun ia mati diatas ranjangnya. Sebagaiamana hadits
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam
مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ اللَّهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ
Barangsiapa memohon kepada Allah derajat syahid dengan jujur niscaya
Allah akan menyampaikannya ke derajat para syuhada', meskipun ia
meninggal diatas ranjangnya. (HR. Muslim no. 1909)
Demikian pula, pedagang (bisnisman) yang jujur akan diberikan pahala
tinggal bersama para nabi, orang-orang yang jujur, dan para syuhada'
(orang- orang yang mati di medan jihad). Rasulullah shalallahu 'alaihi
wasallam bersabda
التَّاجِرُ الصَّدُوقُ الأَمِينُ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ
Pedagang yang jujur lagi dapat dipercaya bersama para nabi, ash shiddiqi, dan asy syuhada'. (At Tiermidzi: 1130)
Akhir kata, semoga kajian yang ringkas ini sebagai koreksi bagi kita
semua. Tiada seorang pun yang bersih dari noda dosa dan kesalahan. Namun
seyogyanya kita selalu berusaha untuk berjalan diatas prinsip
kejujuran, bila ada kelalain dari kita, hendaknya segera kita bertaubat
kepada Allah subhanahu wata'ala. Semoga Allah subhanahu wata'ala
menggolongkan kita termasuk hamba-hambanya yang jujur. Amien, ya Rabbal
'alamin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar